RB: Bukan Sekedar Teman, Lebih Dari Sahabat. RB Adalah Keluarga

Ikutan kontes lagi, nih! Beuh, sumpah sejak kenal blog jadi latah ikut-ikutan aja. Kali ini yang mengadakan Giveaway-nya Mbak Orin. Siapakah Mbak Orin? Dia adalah seorang blogger yang lagi merayakan first anniversary-nya. Nah, buat merayakan perjalanan rumah tangga-yang katanya mbak Orin, g kerasa-udah satu tahun. Dia mengadakan kontes.

Kontesnya tentang sweet memories bersama sahabat dengan memilih satu foto pilihan beserta kisah dibalik foto tersebut. Di benak gua langsung terpatri satu hal. Gua pengen menceritakan tentang RB. Siapa itu RB? RB merupakan nama kelas gua di bangku perkuliahan yang berarti Reguler B. Meski kelas kami berjumlah empat puluh orang, namun hati kami satu.

Dari tahun pertama sampai sekarang sudah banyak yang mau wisuda, kekompakan kami tidak diragukan lagi. Kamilah kelas yang di tahun pertama langsung membuat foto kelas. Kelas kami pulalah yang paling terkenal karena “keributannya.” Namun, meski penghuni kelas kami seperti pasar, akan tetapi bukan berarti kami minim prestasi. IP 3,00 sampai 4,00 berserakan di kelas ini. Lalu foto yang ingin gua ikutkan dalam kontes ini. Eng, ing, eng. Inilah dia.

RB yang kompak
we are family!

Foto ini diambil pada Bulan Mei Tahun 2010, jadi g bisa dibilang jadul-jadul amat sih. Gua masih ingat, karena penghuni RB kebanyakan adalah orang-orang yang punya ide gila dan hobi jalan-jalan. Maka kami memutuskan buat mengadakan Homestay. 

Segera rencana disusun. Tujuan kami adalah Penginapan Danau Kembar di daerah Solok. Daerah ini terkenal karena pemandangannya yang indah. Danau ini terdiri dari Danau di Atas dan Danau di Bawah. Penginapan kami letaknya di Danau di Atas. Berhubung kami mempunyai uang kas, maka kami tidak perlu nombok banyak buat menutupi pengeluaran. Selanjutnya bus pun dirental untuk pergi ke sana.

Sewaktu keberangkatan, barang-barang bawaan kami sudah seperti orang-orang mau pergi transmigrasi. Kompor, galon air, ulekan, bumbu dapur, piring , gelas, beras, mie, hingga tangkelek, dan balon kami bawa ke sana. Belum lagi dengan barang anak-anak cewek yang naujubillah banyaknya. Gua jadi mikir, padahal acara cuma 3 hari, tapi barang yang dibawa udah kaya mudik seminggu. 

Di TKP, kami berpencar. Para pejantan tangguh yang berjumlah 6 orang menempati villa mungil sedangkan ibu-ibu rumpi yang cewek menempati 2 villa yang lebih besar dengan  total kapasitas 23 orang (waktu itu tidak semuanya bisa ikut). Nah, sementara yang cowok menyusun acara beserta permainan, maka yang cewek bertugas memasak. Gua dan teman-teman cowok pun berasa jadi raja yang dilayani dayang-dayang cantik. 

Banyak pengalaman kami selama homestay tersebut. Kami jadi mengetahui tabiat asli teman-teman. Kami juga jadi tahu siapa cewek yang jarang membantu ibunya di dapur (kelihatan banget masak telur aja g bisa). Kami pun merasa ikatan di antara kami semakin erat. Gua masih ingat, waktu acara tukar kado di malam pertama ada teman cowok yang dapat celana dalam cewek (maklum, kadonya diacak-acak).

celana dalam
Ini si Udin yang lagi "beruntung"

Belum lagi sewaktu acara api ungun di malam kedua yang membuat kami menyanyi bersama-sama sambil menghapus air mata (selain karena kepanasan juga karena terharu). Karena itulah gua memilih foto tersebut sebagai The Sweetest Memories.

Apakah acara kami hanya sebatas itu saja? Tunggu dulu, masih banyak acara yang sengaja kami buat sendiri untuk mengikat kebersamaan kami. Kami sudah dua kali sengaja pergi dari Padang ke Pariaman naik kereta api. Homestay tersebut pun bukan menjadi homestay yang terakhir bagi kami, karena pada Bulan Desembernya kami kembali mengadakan homestay. Belum lagi dengan kegilaan-kegilaan yang sering kami lakukan bersama-sama di kelas. 

Kelas kami pun menjadi perbincangan di antara dosen sebagai kelas paling ribut, paling kompak, dan paling aktif dalam setiap perkuliahan. Tidak heran dosen sekiller apapun pasti tunduk di kelas kami. Namun berhubung terlalu panjang, gua akan menceritakannya di lain kesempatan. Dan lagi, gua g mau tulisan gua malah berubah jadi curhata g jelas. Terakhir, terimakasih buat Mbak Orin yang telah menyediakan cambuk bagi blogger lain untuk berkarya. 

RB kompak
Love Them So Much

34 pemikiran pada “RB: Bukan Sekedar Teman, Lebih Dari Sahabat. RB Adalah Keluarga

  1. Wah, kontesnya Mbak Orin laris bgt nih. Dari tadi blogwalking nemunya postingan ginian terus. Hahaha.. Dan ini salah satu tulisan yg paling asik 😀 Ah… api unggun… saya jadi ikutan kangen temen2 :’)

    goodluck, kak!

  2. Aaaah luthunaaaa….masa2 itu adalah masa yg paling asyik krn tugasnya cuma belajar en main2 ya, what a life he he.. *jadi kangen temen2 kuliah, hiks*

    Sulung, udah aku catat, tengkyu bgt ya udah ikut meramaikan 😉

  3. Ping-balik: Peserta 1st Giveaway : The Sweetest Memories « Rindrianie's Blog

  4. Ping-balik: Sensasi Rumah Hantu « Dunia Jungkir Balik

  5. beda banget ama kadar kekompakan di kampus-ku dulu (UK.Petra)…. aku dulu mah, saking nuansa individualnya begitu kental, jadi gak ngerasa perlu untuk mengenal bahkan sekedar tau nama teman2 seangkatan secara keseluruhan.

    jadi ya, kalo gak pernah sekelas (berhubung di sastra inggris kampus-ku kan emang 1 mata kuliah bisa ada 3-6 kelas berbeda karena per-kelas cuma diisi 10-30 mahasiswa) dan bahkan kalopun sekelas tapi gak sekelompok pas tugas, ya males aja gitu mau ngobrol ama temen2 lain.

    PARAH BANGET lah. gw aja kali yak yg gt, temen2 lain mungkin gak secuek aku? hahaha… yg jelas, beda sekali sama environment kampus suamiku di ITS. sejak ospek aja udah ditraining untuk bener-bener kenal satu-sama lain.

  6. Ping-balik: Selamat Ulang Tahun, Sahabat « Dunia Jungkir Balik

  7. Ping-balik: [Me VS Skripsi] Masa-masa Bimbingan | Catatannya Sulung

Tinggalkan Balasan ke sulunglahitani Batalkan balasan