Lagi bingung mau posting apa, akhirnya posting tulisan ini aja. Puisi ini karya pembimbing skripsi gua yang maha killer (tapi ternyata romantis abis). Bapak Hasanuddin WS merupakan seorang dosen yang kaya prestasi. Beliau merupakan dosen teladan, dan berhasil membuat Ensiklopedi Sastra. Kalau tidak salah, profilnya pernah ditulis di Kompas. Selamat menikmati.
TUHAN, JATUH CINTA INI MAHA NIKMATNYA
apa yang telah terucapkan pada setiap kali jantung bertik-tiktak
ketika pagi pecah,siang mengalir
ketika hari pecah,pekan mengalir
ketika bulan demi bulan pecah
dan tahunpun mengalir dengan bergegas menyelinap
lihatlah
di atas langit menganga betapa luasnya
dan aku bertanya-tanya diam
inikah yang t’lah menjemput rindu dan cinta padamu
apa yang telah disebut pada setiap kali nadi kencang berdenyut
yang sebabkan darah berlalu hanyut
dan kau mengalir sampai keusia lanjut
sampai terkapar dalam dampar yang melelahkan
dengarlah ketika petang beringsut
dan malam menggulung seperkik gaung membahana
ia memanggil-manggil untuk sejadah
nyatalah disana rindu dan cinta tercipta
Yaa Rabbi….
padaMu rindu membubung mengoyak langit yang tujuh
membakar hangus raga nan fana
telah ku jalani jatuh cinta ini maha nikmatnya
maka mabukkanlah aku dengan anggur berkah cintamu
biar aku berteriak dalam kalimat
biar aku berwasiat dalam ayat
sampai terpancang aku dalam selimut ketegaran janjiku
laut yang ombak labuhkan rindu pada pantai landaiMu
sungai yang alir iringi rindu pada batas hilirMu
danau yang terbentang hampariku rindu pada riak jejakMu
dan rindu semakin membubung dan aku semakin mabuk
sampai lamat-lamat kudengar
tiktak tiktak jantungku
ketika waktu shalat selesai
dan nafasku memburu berpacu dengan lidah dan tasbih
yang bersaut-saut riuh rendah turun dan naik satu denyut
dan kemudian mengkristal dalam embun yang menyejukkan
jadi satu sembah sujud.
* * *
Gua suka banget dengan puisi ini, mengena buat mereka yang sedang jatuh cinta.
Saya gak berani jatuh cinta lagi mas bro, kenapa?
Takut ibunya anak-anak ngamuk. he.he . . .
Mantap puisinya.
Walah, jangan sampai lah Mas. Hehe
Romantiiiiiiiiiiiiis abis,. pasti dosennya keren #eh
iya, kok Mel
Bapaknya emang keren
Ping-balik: [Me vs Skripsi] Part 2, TUKAR! « Dunia Jungkir Balik
emng bpak na keren…
udah psti krya2nya keren smua lah..
dosen sastra kami gt lo…
hehehe
..REALLY REALY NICE,
GOOD JOB 🙂
thank you very much 🙂
thu mah bukan cinta ma orang, tapi cinta ma Sang Pencipta… pahami isinya dunk! bagus puisine
JATUH CINTA INI MEMANG MAHA DAHSYTNYA,, YA RABBY…