
Wah, akhirnya bisa ngeblog dengan lancar lagi. Beberapa hari kemarin hanya bisa mengintip blog saya tanpa bisa mengotak-atiknya. Maklum, kalau udah pulang kampung berarti mesti siap-siap berpisah dengan internet (lewat komputer/laptop). Oh, ya. Bagaimana dengan liburan sahabat? Apakah saudara-saudara sahabat banyak yang pulang kampung? Bagi saya, saat-saat berkumpul bersama saudara dan sepupu adalah saat paling menyenangkan. Soalnya suasana jadi lebih ramai.
Sedikit bercerita, nih. Kalau Idul Fitri atau pun Idul Adha, di rumah saya pasti terhidang semua makanan yang terbuat dari daging kurban. Baik itu dendeng, asam padeh, gulai perut, sup, dan tentu saja rendang. Sahabat sudah tahu kan kalau rendang itu makanan terenak di dunia?
Rendang didaulat menjadi makanan terenak di dunia versi CNN. Awalnya, rendang hanya masuk sepuluh besar dan makanan dari Thailandlah (Massaman Curry) yang menduduki peringkat jawara. Akan tetapi, banyak yang protes dengan hasil voting tersebut karena dianggap kriterianya tidak jelas. Maka voting pun diulang dan hasilnya dua makanan Indonesia masuk ke sepuluh besar makanan terenak di dunia versi CNN. Peringkat kedua diduduki oleh nasi goreng, sementara peringkat pertama diraih oleh rendang.
Di daerah Sumatera Barat, setiap daerah mempunyai rendang dengan ciri khas masing-masing. Karenanya, rendang daerah pesisir bisa saja rasanya agak berbeda dengan rendang daerah darek (dataran tinggi). Akan tetapi, pada umumnya jenis rendang hanya terbagi dua, yakni rendang basah dan rendang kering.
Rendang basah merupakan rendang yang baru masak dan belum dihangatkan/dipanaskan lagi. Rendang ini tidak tahan lama karena kadar airnya masih tinggi. Makanya rendang ini harus segera dihabiskan atau dipanaskan agar menjadi rendang kering. Sedangkan rendang kering merupakan rendang yang sering dipanaskan atau yang dimasak hingga kadar airnya hilang. Rendang ini merupakan rendang yang tahan lama bahkan bisa berbulan-bulan (jika senantiasa dipanaskan tentunya). Tidak heran, rendang kering sering dikirim ke luar negeri karena sifatnya yang tahan lama tersebut.
Setiap Idul Adha dan Idul Fitri maka saya harus siap menjadi koki di dapur. Maklumlah, mama saya hanya mempunyai dua orang anak dan dua-duanya cowok. Jadilah saya sebagai anak pertama yang mesti siap siaga jika tenaga saya dibutuhkan. Jika mama memasak rendang, maka saya dapat bagian untuk mengaduknya. Rendang yang enak itu jika dimasak menggunakan kayu api, bukan kompor. Yang bikin saya malas membantu mama memasak rendang adalah saat kuahnya mendidih, maka kuah tersebut akan meletup-letup kemana-mana. Dan letupannya tersebut tentu saja bikin perih.
Resep rendang biasanya diwariskan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga. Seorang anak perempuan mendapat resep rendang dari ibunya, ibunya mendapat didikan memasak rendang dari ibunya juga, begitu seterusnya. Tidak heran, banyak perempuan yang bingung jika ditanya resep rendang. Sebab mereka hanya menghapal resep tersebut.
“Masukkan bawang yang telah diiris segini, bawang putihnya segini, dan bla, bla, bla.”
Begitulah ketika saya menanyakan resep rendang kepada mama dan ingin menuliskannya di blog. Saya menyerah. Setiap keluarga pasti mempunyai suatu bumbu rahasia yang membuat rendang mereka berbeda satu sama lain. Makanya rasa rendang tersebut bisa berbeda-beda. Ada yang pedas, ada yang agak manis, ada yang rasa mangga (lho, ini rendang rasa apa?). Dan tahukah sahabat, rendang tidak selamanya terbuat dari daging sapi. Ada rendang yang terbuat dari daging kambing, daging ayam, bahkan telur. Rendang yang terbuat dari telur dinamakan rendang telur. Dengan bentuk yang seperti kerupuk, rendang telur yang rasanya renyah ini pun kerap dijual sebagai cemilan.
Setiap daerah mempunyai makanan khas masing-masing. Tugas kitalah yang mesti melestarikan dan menjaganya. Jangan sampai kita lengah dan makanan khas tersebut diklaim menjadi makanan khas negara tetangga. Bahkan saya pernah menonton tv Malaysia dan di sana dikatakan kalau bubur kacang ijo merupakan makanan khas negara Malaysia! What!? Helloo??
hmm…tul bgtz t lung. smpai skrang, masih takut nyoba bkin rendang. biz, kadar bumbuny pke feelin ajaa…
ada juga rendang dari lokan…
oh, iya. randang lokan gua belum nyoba tu, Yur.
gw makan pas ado acara baralek di Solok. klo mau, minta tlong j buatin ma mama lw. ganti j daging ma lokan.
pensi juga bisa lung, tapi kecil2..gag terasa kale.
susah ah nyari daging lokannya.
Randang…
Makanan khas Padang (Sumbar)…
Yup… kita harus melestarikannya…
At least, kit tahu cara membuatnya
kalau di ranah minang, yang cewek mesti bisa masaknya tuh Mbak 🙂
Heeemmm… enak banget sich, jadi pengen makan siang nasi padang nich… hehehehe 😆
ayuk, mbak
saya juga kebetulan belum makan. hoho
Makanan yg paling gua rindukan saat travelling ke luar negeri tuh, hehee
wah, suka juga ya Ko? 😀
wow….rendang 😀
kalo yang sama yang ini mah….2 piring juga kurang
weeeh, sukanya rendang apa mas?
Paling “Telur ayam rebus” dalam rendang yang udah dipanasin berkali-kali.
:q
nyamm
heleuh, makanan anak kos banget ya Ul. hoho
enaakk bgt :D,bang rendangnya 1 yaaa dibungkus 🙂 #eh
Ahaha, serasa udah di rumah makan padang aja Bro 😀
haduh, masuk sini langsung dikasih gambar rendang. Jadi laper 😦
Haduh, maaf g bisa menyajikan yang aslinya. hehe
betul betul, kita lestarikan segala kekayaan milik kita…
tapi sayang banget, sariawan yang menyerang jadi mengurangi rasa nikmat makan rendang.. 😀
wah, ada yang bilang kalau pedes itu obatnya sariawan lho mas
Lung, langsung bungkus ya rendangnya… dikirim ke TDP 2..hehhe… btw ngecat rumah juga toh?
eleuh, TDP 2 aja saya g tau dimana 😀
iya, saya orangnya gampang bosan Van
mauuu rendang 😀 rendang tuh emang enak apalagi yang pedes wah mantep tuh
banyak yang suka rendang yang pedes ya?
Wah yoi nih rendang, favorit banget 😀
Tapi hati2 nih, dengan rendang sebagai makanan terenak di dunia, nanti harga rendang bakal jadi mahal :p
hohoho, dagingnya aja yang mahal kok Am. bahan bakunya tetap segitu aja 😀
Wahaha iya sih 😀 Huaah jadi ngiler lagi pengin makan rendang. Padahal baru aja kemarin2 makan rendang. Dengan daging sapi didapat dari kurban 😀
Kalau daging sapi emang paling pas buat direndang atau di dendeng ya, Am ? 😉
saya lebaran ini belum makan rendang, ada yg mau ngirimi rendang ke tempat saya??
kirim antar alamat, Mas? 😀
sampai saat ini tak habis pikir, apa memang betul banyak orang asing senang rendang? respondennya siapa ya
wah, saya juga g tahu mbak.
sapa tahu memang benar orang2 bule suka makan rendang 🙂
Rendang oh rendang, kamu nendang banget 😆
Ah..jadi ngiler, pengen makan rendang malem2.
Ayo mas, tanggung jawab! 😆
ayyo, mas.
monggo dicicipi aja gambarnya 😀
rendang memang enak banget! Untung di Belanda ada yang jual bumbu utamanya/dasarnya yang udah jadi untuk dimasak, hehe. Jadi bisa masak rendang deh (tinggal nambahin bumbu-bumbu sampingannya aja :D).
serba instan di sana ya, Zil? hihi
Yoi. Bisa sih bikin sendiri sebenarnya (kalo niat 😛 ), tapi kan repot ya, mana kadang beberapa bumbu/bahannya susah didapat lagi, hahaha 😛
Always rendang not Coca cola !!! 😀
rendang dari Sumatra memang luar biasa. beda sama rendang di Pulau Jawa! aku tau itu, karena sampai usiaku 10 tahun, aku tinggal di Riau, dan sejak usia 3 tahun sudah bisa ngabisin seporsi nasi rames (nasi Padang) sendirian, mwahahahaha…..
s.d sekarang, Nasi Padang tetap menjadi number 1 makanan Indonesia favoritku, along with Sate Padang, Penyetan, sambel/sambal 1000 macam yg hanya ada di Indonesia kali ya?
Indonesia ini mungkin negara dengan kekayaan kuliner nomer 1 di seluruh jagad raya 😆
btw, Malaysia sama Indonesia kan serumpun. Kalo cuma makanan mah, mungkin aja bisa sama. Lagian, resepnya barangkali berbeda meski namanya sama-sama : KACANG IJO 🙂
porsi nasi padang itu banyak banget kan, mbak?
saya selalu g kuat buat menghabiskan seporsi nasi padang 😀
Eh ganti ya mas backgroundnya?
*oot*
Aku suka rendang, tapi ga suka yang pedes, muehehe…
iya, Na. saya orangnya suka bosenan. hehe
bisa diakali kok mbak
saya juga lebih suka rendang yang g terlalu pedes
Kalo saya suka rendang yg puedess huh hah.. :p
mesti nyoba rendang darek tuh, mas. super pedasss
liat rendang baru inget kalau belum makan…pulang dulu aah 😀
ayo, mel. makan dulu. pake rendang pastinya. hehe
huaaaa…jadi ngiler..:(
jujur ya, Nay kalo makan nasi pake rendang pasti nambah walopun cuma pake bumbu rendangnya doank,, abisss uennaakk tenann 🙂 apalagi rendang buatan ibu tercinta ^^
rendang emang tiada duanya ya, Nay? hehe
rendang kalau dirumahku cuma ada pas idul fitri 😀
wahaha, pas ada banyak daging ya mbak?
aku termasuk orang yang gak tahan pedas. tapi soal rendang? Aku makan dong, malahan favorit banget, biar deh kepedasan juga, hahaha..
btw iya gitu malay bilang bubur kacang ijo makanan khas dia? waduh ada2 aja tuh negara. saking miskin budayanya tuh 😛
bener, mbak. makan rendang itu bikin ketagihan. hehe
bener kok, mbak. saya pernah nonton siaran tv-nya. 😦
..
aku lebih suka rendang basah.. ^^
makan sama nasi anget dan sayur daun pepaya, maknyemuss… 😀
..
wah, lalapannya daun pepaya ya mas? kalau pake itu sih, dua piring juga kurang. hoho
menu favorit pas beli nasi padang…
mesti ada rendangnya 🙂
g lengkap makannya tanpa rendang ya, mbak? 😀
kangen masakan ibu deh saya.. hhe.
mohon maaf lahir batin akh…
btw saya anak bungsu, wah berteman dng anak sulung ini.. hhe
Mohon maaf lahir batin juga, Ukh 🙂
salam ukhuwah tentunya
Baru tahu nih kalo rendang bisa jadi juara dunia…salut…salut!!!
suka makan rendang juga g , mas? 🙂
saya kirim rendang kejogja tetapi belum sampe juga sudah 3 hari kira2 masih awet apa tidak ya rendang yang saya kirim rendang kering