“Well, magic is just science we don’t understand yet.” Jane Foster
Ok. Kayaknya belakangan ini saya sering banget menulis ulasan tentang film. Tapi biar deh, daripada blog saya kosong. Hoho. Kalau boleh berandai-andai, mungkin Marvel bisa diibaratkan tempat lahirnya para super hero. Sudah banyak super hero yang dilahirkan Marvel. Batman, Spiderman, Captain America, Hulk, dan banyak lagi lainnya merupakan pahlawan kelahiran Marvel. Dan salah satu nama super hero yang terkenal tentu saja Thor (2011).
Thor (Chris Hemsworth) merupakan anak dari Odin (Anthony Hopkins), sang penguasa dewa/allfather. Thor sangat berbeda dengan adiknya, Loki (Tom Hiddleston). Meskipun tergolong dewa, Thor punya sifat yang arogan, mudah marah, dan grasa-grusu. Sebaliknya, Loki sifatnya tenang, patuh pada aturan, dan lebih mampu melihat situasi. Thor tinggal di sebuah tempat yang bernama Asgard. Sebuah negeri tempat para dewa bersemayam dan terhubung dengan bumi lewat Jembatan Pelangi (rainbow bridge).
Asgard saat itu sedang gencatan senjata dengan negeri Jotunheim, negeri tempat para iblis berkekuatan es bersemayam. Akan tetapi masa damai tersebut terkoyak sudah, para iblis masuk ke Asgard dan berusaha mencuri senjata terkuat yakni Peti Es. Thor yang tidak terima hal tersebut membalas serangan ke Jotunheim bersama teman-temannya. Hampir saja mereka mati di Jotunheim akibat ulah gegabah Thor, untung Odin menolong mereka semua.
Thor tetap tidak menerima kekalahan tersebut, bahkan ia merasa tindakannya benar. Karena sikap arogan, tidak menghormati Odin, dan juga hampir membunuh teman-temannya sendiri, Thor diusir ke bumi dan dihilangkan kekuatannya sebagai dewa petir.
Di bumi, ia diselamatkan oleh seorang ilmuwan bernama Jane Foster (Natalie Portman). Di bumi, ia belajar bagaimana menahan amarah dan mengubah sifat-sifat buruknya. Sementara di Asgard, terkuaklah rahasia bahwa Loki sebenarnya bukan anak Odin, melainkan anak penguasa Jotunheim. Loki pun bersekongkol dengan ayah kandungnya untuk menyerang Odin. Lalu bagaimana kisah akhirnya, akankah Thor kembali ke Asgard dan menyelamatkan ayahnya? Silakan sahabat simak sendiri di filmnya. Ga seru kan kalau saya ceritakan semuanya? Rating yang diberikan IMDB kepada film ini pun bisa dibilang cukup bagus, 7, 1.
Pendapat saya mengenai film ini, film ini merupakan film yang cocok ditonton ketika letih mendera. Sebab unsur menghibur dari film ini dapat tersampaikan dengan baik. Kita bisa menikmati kisah para dewa menurut kepercayaan bangsa Viking sekaligus kisah kehidupan di bumi. Bagi sahabat yang menyukai kisah para pahlawan super, tentu saja film ini tidak boleh dilewatkan. Yang menarik bagi saya adalah ternyata wanita memang mempunyai kekuatan yang luar biasa. Di film ini, seorang wanita bahkan dapat mengubah sifat Thor yang keras kepala dan arogan menjadi lembut dan penurut. Ah, wanita memang penuh misteri.
Selain itu, saya merasa lebih simpati kepada Loki dibanding Thor. Meskipun Loki merupakan tokoh antagonis, tapi dari segi psikologis Loki mempunyai beban yang lebih berat dibanding Thor. Loki senantiasa berusaha agar ayahnya mengakui keberadaannya, bahkan ia sengaja mengumpankan ayah kandungnya sendiri untuk dibunuh di depan Odin agar Odin merasa bangga kepada Loki. Meskipun ternyata hal tersebut tetap tidak mengubah pendirian Odin. Saya merasa terenyuh ketika adegan Loki yang hampir jatuh kemudian diselamatkan Thor dan Odin. Kemudian ia berkata, “I could have done it, Father! I could have done it! For yiu! For all of us!.” Namun Odin hanya berkata, “No, Loki.” Maka Loki pun memilih melepaskan genggaman Thor dan jatuh ke angkasa raya (?). Saya bisa memahami dilema yang dialami Loki (tsah!). Loki hanyalah satu dari sekian banyak orang (atau dewa?) yang mengalami kebingungan jati diri.
Terakhir, ada satu hal yang membuat saya iri sehabis menonton film ini. Chris Hemsworth mempunyai badan yang bagus sekaleeee!!! Saya sebagai cowok jadi iri saat melihat badan saya yang kurus dan membandingkannya dengan Chris.
Quote: Once, mankind accepted a simple truth: that they were not alone in this universe. Some worlds man believed home to their Gods. Others they knew to fear. (Odin)
Kayanya seru ya filmnya. Jadi penasaran nih setelah baca resensi diatas 🙂
sama bang.. saya juga lebih simpati sama loki..
lagian menurut selera amel, lebih cakep loki #eh
gw malah ga begitu suka ama pria bertubuh kekar. suka ama yg kurus ala junkies gitu. risih ngeliat pria perutnya kotak-kotak gitu deh…..
Eh? Ini film keknya pernah baca deh judulnya… hehe…
Maklum aja, gak perhatian sama film holliwood 😀
Lah, ujung2nya ngomongin masalah body #ngakak
yaaa…aku belom nonton filmnya nih…belom sempet…
Filmnya ga wah banget. Ga sesuai dengan yang gw harapkan
Jalan-jalan sore lihat referensi film, kayaknya seru… sukses selalu untuk anda sobat
sayangnya saya kok kurang suka sama film yah? 😀
Sekali lagi saya katakan, saya sudah unduh pilemnya, tapi belum saya tonton. 😐
sudah saya tonton dulu.. btw, kok loki di film itu kayak mezit ozil pemain bola real madrid.. hehee
Aaahh aku nunggu bener neh film.karena aku termasuk penggemar mitologi nordik.. tapi pas nonton neh film rada kecewa deh.. penggambaran asgardnya gak bagus menurut aku.. antara odin dan anak2nya juga seperti kerajaan biasa aja.. gak seperti dewa dewi..
hmm, kayaknya seru nih dan berdasarkan kisah dewa bangsa Viking yah? Hmmm.
film favoritkuuuuuuuuuuuu…………
Po iyoo
Saya juga