Kuperhatikan lagi pria di hadapanku. Wajahnya tampan, namun terlihat dingin. Beberapa kali, matanya mengerling ke sudut ruangan. Tempat bosku dan si tukang pos mengobrol ringan. Sorot matanya tajam seakan menelanjangi siapa pun yang berada di hadapannya.
“Maaf pak, sudah tau mau dikirim ke mana kartu posnya?”
Ia tergagap. Kemudian segera menulis sesuatu di atas kartu posnya. Setelah membayar, ia pergi diikuti tatapanku, bosku, dan tukang pos. Beginilah kalau tinggal di tempat terpencil. Ada yang berbeda saja, tiap orang langsung ingin tahu. Aku memandangi kartu pos si tampan. Keningku berkerut. Rasa-rasanya aku kenal alamat ini.
***
Sial, aku lupa kunci rumahku. Untung aku belum terlalu jauh dari kantor. Lho, kenapa lampunya masih hidup. Apa bos belum pulang?
Aku mencoba mengingat-ingat di mana kuletakkan kunci tersebut. Ah, ya. Di atas meja dekat papan nama pekerja! Kunci t’lah digenggamanku, tapi aku terpaku pada papan nama pekerja. Alamat di kartu pos tadi, sama dengan alamat si tukang pos! Apa artinya ini?
“Trang!”
Bunyi benda jatuh mengagetkanku. Sepertinya dari ruang sortir surat. Aku membuka pintu perlahan. Sesosok tubuh lekas berdiri sembari mengemasi sesuatu.
“Bos? Sedang apa?”
Aku melirik gunting di lantai. Sehelai kertas meluncur perlahan dari genggaman si bos. Potongan kartu pos si tampan! Aku menatap wajah si bos. Ada kecemburuan yang tercecer dari sorot matanya.
211 kata
Film pendek yang dimaksud:
Aku kira mau kirim postcard, aku udah siap-siap mau ngaish alamat padahal haha
hahahasibossahahahaasek
ouch…. ketahuan nih si bos ya.. 😀
hayoooo ngapainnn???
Si Bos cemburu ya?
lah?Ini maksudnya si tukang pos itu jadi rebutan si pengirim kartu dan si boss ya?
tepat sekali, mbak 😉
saya nggak ngerti mas ini maksutnya gimana ya? -___-
Lho, kok ga ngerti Mbak? Jadi itu ceritanya si bos cemburu ama si tukang pos yang dapat kartu pos dari si tampan 😆
hiyaaaahh ternyata begituuu
pada suka nulis soal cinta sesama jenis ya. satu dua emang jadi kejutan. tapi kalau banyak yang nulis tentang hal yang sama jadi bosan juga ya.
ayo mas, cari ide lain.
Se tampan apa siy? kok ya jadi rebutan? 😀
Jadi penasaran kek gimana sih si tukang pos itu… hehehe
Hihihi… Si Bosnya saingan berat, ya.
Beberapa kali, matanya mengerling ke sudut ruangan. Tempat bosku dan si tukang pos mengobrol ringan.
err, keknya lebih enak pake ‘,’ aja yah : Beberapa kali, matanya mengerling ke sudut ruangan, tempat bosku dan si tukang pos mengobrol ringan.
*imo* 😀
wah, berat cerita kali ini mas :D. kalau nggak nonton filmnya dan baca ulang 2x, aku belum ngeh tadi 😀 congrats n keep writing!
hahaha..film apa tuh??kirain td beneran km yg ngalamin 😀