[Movie] Wall-E

wall-e

Selalu ada pesan yang tersirat di dalam sebuah film. Sama seperti karya sastra, film merupakan refleksi kehidupan manusia. Tidak jarang sebuah film justru lebih mampu menyentuh sisi-sisi kemanusiaan seseorang dibanding dengan cara-cara lainnya. Seperti film animasi berikut.

Wall-e adalah satu-satunya robot pembersih sampah yang mampu bertahan di masa datang. Saat itu dunia sudah penuh dengan sampah sehingga para manusia memilih tinggal di kapal luar angkasa. Setiap hari, kerja wall-e hanyalah mengepres sampah menjadi bentuk kotak, kemudian menyusunnya. Uniknya, wall-e seolah punya perasaan seperti manusia. Ia berteman dengan kecoak, suka menonton film, bahkan bisa jatuh cinta. Jatuh cinta? Yup, wall-e jatuh cinta dengan seorang robot lain yang datang ke bumi. Robot bernama Eve tersebut bertugas mencari tanaman untuk dibawa ke kapal luar angkasa. Maka dimulailah usaha wall-e menarik perhatian Eve, sementara Eve sendiri lebih fokus untuk mencari tanaman. Hm, bagaimana kelanjutannya? Silakan sahabat tonton sendiri.

Bagi saya, wall-e merupakan film animasi paling komplit. Ibarat makanan, maka wall-e adalah gado-gado. Di film wall-e kita bisa menemukan kelucuan, romantisme, heroik, hingga persahabatan.

Jujur, saya mengagumi sosok wall-e ini. Jika wall-e disihir oleh seorang penyihir menjadi manusia, maka wall-e akan menjadi manusia yang paling menyenangkan untuk dijadikan teman.  Wall-e senantiasa memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri. Hal tersebut tampak pada saat ia berjuang memberikan tanaman kepada Eve. Saat Eve menolak memberikan tanaman kepada kapten karena ingin menolong wall-e, wall-e malah menyeret-nyeret tubuhnya yang telah remuk untuk meraih tanaman. Karena wall-e tahu, tanaman tersebut dibutuhkan oleh banyak orang.

Wall-e juga sangat polos. Ibaratnya, ia seorang pria yang tidak tahu bagaimana cara menyatakan perasannya kepada Eve. Saya sering tersenyum melihat ulah wall-e yang mencari-cari cara merebut hati Eve. Wall-e juga suka menolong, misalnya pada saat seorang manusia jatuh dari kursinya. Saat robot lain berkoar-koar, “Hati-hati, kami akan membantumu berdiri.” Begitu ujar para robot berulang-ulang, tapi tidak ada usaha mereka menolong si manusia. Sedangkan wall-e, demi melihat manusia yang jatuh dan tidak dapat berdiri, ia langsung menolong manusia tersebut berdiri.

Pesan lingkungan juga disisipkan di film ini. Film ini mengisahkan suatu saat manusia tinggal di kapal luar angkasa karena  bumi sudah penuh sesak dengan sampah. Nah karena sudah tinggal beratus-ratus tahun di luar negeri, suatu saat manusia tidak mengenal lagi apa itu tanah, bagaimana bentuk kecambah, bahkan mereka mengira pizza ditanam di sawah! Nah, di film ini kita disentil untuk kembali memperhatikan bumi dan lingkungan. Bumi memang menyediakan banyak makanan dan kekayaan alam untuk kita manfaatkan. Namun, bukan berarti kita bisa sewenang-wenang meraup semua hasil alam tersebut tanpa memikirkan apa yang akan kita tinggalkan untuk anak-cucu kita kelak, bukan?

Jika ada sahabat yang sudah pernah nonton film ini, pesan apa lagi yang bisa kalian tangkap?

image source: impawards.com

25 pemikiran pada “[Movie] Wall-E

  1. rasanya blom nonton deh.
    atau udah tapi lupa? 😦 saya kan golongan yang cepat lupa 😦

    tapi klo begitu isi filmnya, patut ditonton dong,
    biar makin semangat menjaga lingkungan.
    wlo pun sudah tau kan masih perlu diingatkan 🙂 ya toh?!

  2. aku belum pernah nonton Lung. Tapi aku mendengar review yang campur-campur nih dari beberapa teman yang sudah nonton. Ada yang bilang bagus, tapi ada yang bilang kurang, hehehe 😛

  3. ini mah salah satu kartun favorit sepanjang masa versi saya..
    emang keren banget, dan simpel bang.. tapi pesennya dalem banget..
    udah pernah nonton Coraline ga bang? pingin tahu pendapat bang sulung tentang kartun itu

  4. Saya suka banget sama film ini. Unik. Meskipun minim dialog, film ini bisa menyampaikan banyak pesan hanya dari tingkah tokohnya.
    Wall-E itu romantis banget. Terutama pas Eve dalam keadaan standby (habis menemukan tanaman).

  5. Ping-balik: Blogger Award Kedua | Draft Corner

Tinggalkan Balasan ke Johan Batalkan balasan